Kekejaman Pasukan Tentara Dai Nippon Teikoku pada Perang Dunia 2

 

KEKEJAMAN TENTARA DAI NIPPON TEIKOKU

PADA PERANG DUNIA II

 

Catatan : Bagi yang tidak tahan untuk melihat foto yang berada dibawah, silahkan langsung meng-close saja, karena banyak foto yang Disturbing ( menggangu), Jangan salahkan penulis Blog, dikarenakan sudah diberitahukan dari awal.

 

Kali ini Saya akan sedikit membahas tentang sejarah, tepatnya pada saat Perang Dunia 2 yang pelakunya disini adalah Pasukan Tentara Dai Nippon Teikoku. Ya, ketika Anda mendengar Perang Dunia 2, kebanyakan orang lebih mengingat kekejaman dari Adolf Hitler Sang Pemimpin Nazi yang membantai Jutaan Yahudi pada saat Perang Dunia 2.



 

 

 

 


                             Bendera Dai Nippon Teikoku

Tetapi jangan lupa juga Negara yang  pernah menjajah Indonesia dan hampir memegang Utuh benua Asia pada Perang Dunia 2, Yaitu Jepang atau biasa disebut pada saat itu adalah Pasukan Tentara Dai Nippon Teikoku atau juga Tentara Kekaisaran Jepang. Pada saat perang Dunia 2 banyak sekali kejahatan perang yang dilakukan oleh Pasukan Tentara ini yang menyebabkan hingga saat ini Keturunannya yang sekarang atau yang kita kenal dengan Negara Jepang selalu meminta maaf pada Negara bekas jajahannya dikarenakan kekejaman yang tidak manusiawi yang dilakukan pendahulu Mereka,

Langsung Saja kita lihat apa saja kekejaman yang dilakukan Pasukan Tentara Dai Nippon Teikoku pada saat Perang Dunia 2 hingga menyakibatkan banyak dari Tentara Dai Nippon yang tertangkap Dieksekusi karena status Penjahat Perang.

 

 

 

1.     Pembantaian Nanking

Pembantaian Nanking, juga dikenal sebagai Pemerkosaan Nanking, adalah sebuah episode dari pembunuhan massal dan perkosaan massal yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap penduduk Nanking.

( 50.000-300.000 Orang Tewas )


 

 


 salah satu Bayi dari Penduduk Nanking Ditusuk dengan Bayonet Oleh Tentara Dai Nippon Teikoku.

 

 

2.     Unit 731

         Unit 731 adalah suatu unit rahasia untuk pengembangan senjata biologi yang dimiliki Jepang pada tahun 1937-1945.Unit ini dipimpin oleh Jenderal Ishii Shiro dan berkantor pusat di pinggiran kota Harbin dan bercabang ke Manchuria.  Organisasi Jepang ini merupakan suatu kompleks laboratorium besar yang terdiri dari 150 gedung dan 5 perkemahan satelit dengan 3.000 ilmuwan dan teknisi bekerja di dalamnya.

 


 

Personel Unit 731 melakukan uji coba bakteriologis pada subjek uji di Kabupaten Nongan, Provinsi Jilin, China.

3.    Romusha

 

    Romusha adalah panggilan bagi orang-orang Indonesia yang dipekerjakan secara paksa pada masa penjajahan Jepang di Indonesia dari tahun 1942 hingga 1945. Kebanyakan romusha adalah petani, dan sejak Oktober 1943 pihak Jepang mewajibkan para petani menjadi romusha.Mereka dikirim untuk bekerja di berbagai tempat di Indonesia serta Asia Tenggara. Jumlah orang-orang yang menjadi romusha tidak diketahui pasti - perkiraan yang ada bervariasi dari 4 hingga 10 juta.

(Masa romusha 3,5 tahu atau setara dengan 900 hari. Tiap hari meninggal antara 10 – 15 orang, sehingga dicapai  angka 1.000 orang tewas dalam 900 hari )

 



 


          Korban Kejahatan Kerja Paksa Romusha

4.     Jugun Ianfu

       Jugun ianfu adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kepada wanita (yang menjadi korban dalam perbudakan seks selama Perang Dunia II di koloni Jepang dan wilayah perang. Jugun ianfu merupakan wanita yang dipaksa untuk menjadi pemuas kebutuhan seksual tentara Jepang  yang ada di Indonesia dan juga di negara-negara jajahan Jepang lainnya pada kurun waktu tahun 1942-1945. Menurut riset oleh Dr. Hirofumi Hayashi, seorang profesor di Universitas Kanto Gakuin, jugun ianfu termasuk orang JepangKoreaTiongkok,TaiwanMalaya (Malaysia dan Singapura), ThailandFilipinaIndonesiaMyanmarVietnam, orang Eropa di beberapa daerah kolonial (InggrisBelandaPrancisPortugis), dan penduduk kepulauan Pasifik. Jumlah perkiraan dari jugun ianfu ini pada saat perang, berkisar antara 20.000 dan 30.000. 



 

 

 

 

 

 

 


                    Wanita Korea yang menjadi korban Budak seks Oleh Tentara Dai Nippon Teikoku.

 




Para Korban Jugun Ianfu yang sudah Lansia sedang berdemo menuntut keadilan bagi Mereka di Korea Seletan.


 

 

 


 Shinzo Abe Mantan Perdana Menteri Jepang meminta maaf atas perlakuan Jepang pada Perang Dunia 2. Pada Pidato saat memperingati 70 Tahun Perang Dunia 2.

 

Kesimpulan disini adalah jangan sembarang merebut hak dan memaksaksakan Kehendak orang lain untuk menuruti perintah Anda, dikarenakan jika suatu saat Anda menjadi berada disisi orang yang direbut haknya maka Anda akan menyadari betapa kejam dan bodohnya perbuatan Anda.

Semoga Bumi tetap Damai.

Comments